RIRI AND THE SHI
Sinopsis
Riri and the Shi adalah sebuah cerita misteri dari seorang gadis kecil bersama bonekanya yang bernama Shi, dimana Shi sendiri berarti misteri/kematian. Cerita ini bermula dari pembunuhan sadis satu keluarga oleh sekawanan perampok yang amat sadis.
Sebagai keluarga baru, tak banyak warga mengenal korban perampokan dan pembunuhan ini sehingga pada masa itu Riri yang sempat lari dari ancaman para perampok itu pada akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan sabetan pedang tepat dilehernya. Riri meninggal dengan memegang boneka Shi hadiah dari kedua orang tuanya dimalam ulang tahunnya yang sekaligus menjadi akhir dari kisah hidup keluarganya.
Tepatnya ada di desa Tri Tunggal Jaya Banjar Agung, sebagai keluarga baru yang memiliki satu anak usia remaja yang bernama Riri yang saat ini menduduki kelas 2 SMK. Keluarga yang sangat harmonis sekali. Saat ulang tahun Riri kurang dari sehari, kedua orang tua Riri memiliki rencana ingin memberikan hadiah spesial dari Negara Jepang yaitu sebuah boneka.
Diana "Yah, Besok malam anak kita Riri ulang tahun, Bunda ingin memberikan kejutan tepat tengah malam pergantian hari"
Reno menjawab dengan nada lembut " Iya bunda, besok malam kita bangun dan berikan hadiah boneka dari Jepang ini untuk Riri ya, semoga saja anak kita senang menerimanya"
"Kita tidur lagi bunda" ajakan Reno kepada istrinya Diana
"Iya yah" sahut Diana sembari memeluk suaminya
Keesokan hari tepat jam 23:00 WIB. Reno dan Diana sudah terbangun dan menyiapkan kue ulang tahun beserta boneka dari Jepang itu. Wajar saja Reno dan Diana sangat menyayangi Riri karena Riri adalah anak satu-satunya dari buah pernikahan selama ini. Apalagi Riri adalah siswi yang cukup pandai disekolah, nilai-nilai rapornya selalu bagus.
Waktu tepat menunjukan pukul 23:58 WIB, Reno dan Diana bergegas menuju kamar Riri untuk memberikan kejutan itu.
"Pelan-pelan yah jangan sampe Riri terbangun duluan" kata Diana bisik-bisik kepada Reno. Sementara Reno menganggukan kepalanya.
Sesampainya dikamar Riri, Diana dengan naluri keibuanya langsung mencium kening Riri dengan penuh rasa kasih sayang dan dilanjutkan oleh ayahnya Reno yang mencium kening Riri. Saat Riri membuka kedua matanya Reno dan Diana memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Riri.
"Selamat ulang tahun sayang, semoga jadi anak yang pinter, baik, nurut sama orang tua, jadi anak ayah dan bunda satu-satunya yang sukses.... Aamiin" ucap Reno kepada Riri dengan penuh bahagia.
"Iya ayah bunda terimakasih untuk doanya, Riri sayang ayah bunda" sahut Riri kepada kedua orang tuanya.
"Riri sayang, bunda dan ayah ingin kasih sesuatu, tutup mata ya nak" ucap Diana
"Apa itu bunda?" jawab Riri dengan penuh tanda tanya dan bahagia, karena dia tahu pasti itu hadiah ulang tahunnya
"Tutup saja dulu mata Riri" Sahut Diana
"Nah ini dia hadiahnya, buka mata Riri" ucap Diana dengan penuh senyuman bahagia
"Waaaah bagus bunda ayah boneka ini, Riri suka boneka ini bunda" jawab Riri dengan riang gembira sekali mendapatkan boneka itu
Reno menjawab "Ini ayah pesan dari Jepang nak, khusus untuk hadiah ulang tahun Riri"
"Terimakasih ayah bunda" jawab Riri sambil memeluk bunda Diana, sementara ayah Reno mengusap kepala Riri dengan penuh kasih sayang dan kebahagiaan.
"Oya ayah bunda boneka ini mau Riri kasih nama Shi ya?" ucap Riri kepada orang tuanya
"She? artinya perempuan bukan?" tanya Diana
"Bukan bunda, Shi itu es ha i artinya misteri, kan bonekanya serem bunda, Riri kan suka dengan film horror hehehe" jawab Riri dari pertanyaan bunda Diana
"Ah anak bunda ini ada-ada saja, sukanya sama yang horror" sahut bunda Diana
"Ya sudah kita tidur lagi, Riri tidur lagi ya!" sahut ayah Reno mengajak tidur istri dan menyuruh Riri tidur kembali.
Saat mereka tertidur pulas, tak sedikitpun mereka sadar ada yang mencurigakan sedang mengintai rumah mereka dari belakang, sekawanan perampok yang berjumlah 3 orang lengkap dengan senjata api dan senjata tajam masuk kedalam rumahnya. Begitu para perampok itu masuk dan langsung menuju kamar Reno dan Diana sontak membuat keduanya kaget dan terbangun serta berteriak histeris.
"Diam !" bentak salah seorang dari perampok itu dengan menodongkan pistol.
Diana tetap saja teriak dan meminta tolong sembari menangis ketakutan, sementara Reno hanya bisa diam memeluk istrinya berharap memberikan ketenangan kepada istrinya agar tidak terjadi apa-apa kepada mereka semua.
"Cepat serahkan kepada kami harta kalian. Cepat!" perintah perampok itu
Namun saat Reno mengambil perhiasan dan uang yang ada di brangkas, tiba-tiba Diana lari maksud dia hendak kekamar Riri, tapi naas hal itu justru membuat perampok itu pada akhirnya menembak Diana dan Reno,
Dengan keributan yang ada, ternyata Riri sudah terbangun dan berada didepan pintu dan menyaksikan kedua orang tuanya bersimbah darah.
"Ayah bunda !" teriak Riri
Para perampok yang sedang mengambil uang dan perhiasan lalu mengarah kepada Riri, dan Riri tanpa berfikir panjang berlari keluar rumah lewat pintu belakang yang dicongkel olah kawanan perampok itu, Riri berlari dengan rasa takut dan sedih yang luar biasa, melihat kedua orang tuanya ditembak.
"Cepat kejar gadis itu, habisi dia!" perintah salah satu perampok
Saat jarak lari Riri dari rumahnya sekitar 100 meter, Riri dihabisi dengan sangat kejam, Riri mendapatkan sabetan pedang di leher belakangnya serta satu sabetan di kepala bagian depan. Pada akhirnya Riri meninggal dengan sangat tragis, boneka Shi ditanganya turut berlumur darah.
Salah seorang warga yang sedang berjaga memergoki kejadian itu dan kemudian mereka melarikan diri, warga berdatangan dan menelpon polisi untuk mengurus kejadian ini. Sementara jenazah ketiganya dibawa kerumah sakit untuk dilakukan otopsi.
Setahun kemudian...............
Sudah satu tahun kejadian itu, rumah Reno dan Diana tidak ada yang menempati, hanya ada seorang penjaga kebun yang biasanya melihat-lihat rumah itu dan membersihkan halaman yang penuh dengan rumput liar. Bang Mamat lah yang selama satu tahun merawat rumah itu sejak meninggalnya majikan mereka.
"Bang Mamat" sapa Bapak Kepala Desa kepada Mamat yang sedang membersihkan halam depan
"Iya Pak Lurah" sahut Mamat
"Begini, ini ada adik-adik mahasiswa hendak menyewa rumah ini, ya mungkin sekitar 1 atau 2 bulan, karena mereka sedang ada kegiatan KKN dari kampusnya" ucap Pak Lurah
"Oh Iya tidak apa-apa Pak Lurah, Lagipula keluarga pak Reno dulu berpesan jika ada yang mau sewa atau beli diperbolehkan karena memang tidak ada yang menempati" jawab bang Mamat
Sementara itu para mahasiswa itu pun bergegas menuju rumah itu diantarkan oleh bang Mamat, sembari merapihkan tempat.
"Rumah ini sudah lama ya bang tidak ditempati?" tanya seorang mahasiswa perempuan
"Iya betul mbak" jawab bang Mamat
"Bang Mamat sudah lama tinggal dan merawat rumah ini?" terus mahasiswa perempuan yang bernama Ambar
"Iya mba, saya dipercaya keluarga untuk merawat rumah ini sejak setahun yang lalu. Maklumlah mereka orang berada, jadi rumah ini tidak mereka tempati, karena memang mereka sudah ada rumah masing-masing" jawab bang Mamat
"Lalu siapa orang petama yang memiliki rumah ini, kemana mereka?" tanya teman Ambar
Bang Mamat hanya diam tidak menjawab atas pertanyaan teman Ambar. Dan tak terasa waktu sudah hampir maghrib mereka membersihkan tempat. Saat hendak pulang bang Mamat berbisik kepada Ambar; "Mbak kalau menemukan boneka, sebaiknya jangan diambil, atau dibuang saja, atau mungkin bisa dibakar saja"
"Kenapa bang?" tanya Ambar dengan penuh tanda tanya, merasa bahwa ada sesuatu yang aneh dengan ucapan bang Mamat.
"Tidak ada apa-apa mbak. Oya saya pulang dulu sudah hampir malam mba" ucap bang Mamat
Pada akhirnya mereka bermalam dirumah itu, Ambar bersama Sinta sementara Bayu tidur bersama Rian. Mereka melewati malam dengan tidur pulas tanpa adanya suatu gangguan, rasa bertanya-tanya Ambar tentang pesan bang Mamat pun tak terhiraukan karena terkalahkan oleh beratnya rasa kantuk.
Hingga saat fajar tiba, mereka terbangun dengan rasa puas tidur semalam, pagi hari mereka menyibukan diri masing-masing. Bayu sedang asyik nonton TV, sementara Rian masih asyik BBM dengan pacarnya. Sedangkan Sinta sedang memasak mie instan dan Ambar jalan-jalan dilungkungan sekitar rumah.
Saat sedang berjalan-jalan, Ambar melihat sebuah boneka dibawah pepohonan, Ambar berhenti sejenak memandang boneka itu dan berfikir apakah ini yang dimaksud bang Mamat bila menemukan boneka sebaiknya diabaikan saja. Namun karatkter Ambar yang tidak percaya akan hal-hal mistis dan cenderung senang dengan film horror mengambil boneka itu.
"Bawa apaan lo Ambar" tanya Sinta kepada Ambar melihat boneka yang dibawa Ambar
"Emmm ini nemu di pinggir jalan sana" jawab Ambar
"Gila, itu boneka serem amat. Horror Lo!" celoteh Sinta kepada Ambar sementara Bayu dan Rian tak menghiraukan hal itu karena sedang asyik dengan kegiatan masing-masing.
Ambar kemudian bergegas menuju kamar mandi dan mencuci boneka itu, namun saat telah selesai mencuci boneka itu, ada hal aneh, serasa ada yang hadir dibelakang Ambar. Saat ditengok tak ada siapapun dibelakang Ambar. Ambar mulai merasa merinding sepertinya hal mistis mulai terjadi, namun ia menepiskan semua itu mengingat karakter Ambar yang memang tak percaya akan hal mistis.
Waktu sudah menunjukan pukul 9:00 WIB mereka masing-masing pergi mencari keperluan. Sementara itu Ambar meneruskan jalan keliling lingkungan sekitar melihat-lihat pemandangan. Ambar menjumpai banyak warga yang melakukan kegiatan harian mereka, ada yang berkebun, ada yang lalu lalang pergi kepada dan selayaknya masyarakat pada umumnya.
Saat sedang jalan-jalan tiba-tiba saja Ambar kaget karena melihat seorang gadis muda berbaju putih yang sedang berdiri didekat pohon dimana Ambar menemukan boneka itu. Ambar hanya memandangi gadis itu sembari bertanya-tanya dalam hati siapakah gadis yang perilakunya nampak aneh, wajahnya sejenak terlihat sendu, penuh dengan kesedihan.
"Au !" jerit Ambar karena kaget saat bang Mamat menepuk pundak Ambar
"Ah bang Mamat ini bikin saya kaget saja!" terus Ambar menegur bang Mamat yang secara tiba-tiba datang mendekati Ambar.
"Sedang apa mbak, apa yang mbak lihat?" tanya bang Mamat kepada Ambar
"Tidak bang, tidak ada apa-apa kok" jawab Ambar
Ambar sedikit heran karena setelah ditepuk pundak Ambar, tiba-tiba gadis itu menghilang. Dan ambar segera kembali kerumah untuk beristirahat. Namun rasa bertanya-tanya Ambar tetap saja ada dalam benaknya, Ia merasa ada kaitanya antara boneka dan gadis itu, karena memang Ia melihat boneka dan gadis itu pada tempat yang sama. Dan sampai akhirnya Ambar tertidur pulas bersama boneka yang Ia temukan yang berada disampingnya.
Saat terbangun, tiba-tiba dari atas gadis yang Ia lihat jatuh menimpa badan Ambar sampai ambar tak sadarkan diri. Dan ternyata sosok gadis itu merasuki tubuh Ambar, Ambar menjerit-jeri layaknya orang yang sedang kerasukan setan.
Sinta, Bayu dan Rian sontak lari menghampiri Ambar dan melihat Ambar dengan perilaku yang aneh, wajahnya berubah pucat, rambut acak-acakan dan suaranya yang mengeram aneh. Bayu, Rian dan Sinta panik sampai akhirnya memanggil bang Mamat untuk mengatasi masalah itu. Pada Saat datangnya bang Mamat dan membacakan ayat suci akhirnya arwah yang merasuki tubuh Ambar keluar dan membuat tubuh Ambar lemas tak berdaya.
Dengan Kejadian itu Sinta, Bayu dan Rian mulai panik dan khawatir. Ada rasa takut yang mulai menghampiri mereka, mereka takut kejadian yang sama akan terulang kembali kepada Ambar, sementara Ambar sendiri bingung setelah mendengarkan cerita kawan-kawan. Dia seolah-olah tak percaya akan kejadian yang menimpa dirinya.
"Ya sudahlah, yuk kita tidur saja, ini sudah larut malam, besok kita siap-siap rencana kegiatan kita" tutur Ambar kepada rekan-rekan
Dan tepat jam 24:00 WIB Sinta tidak bisa tidur memikirkan kejadian siang tadi. Karena tak jua bisa tidur, Sinta mengambil handycam dan merekam sekitar kamar itu, Saat Sinta mengarahkan camera ke boneka yang ditemukan Ambar, tiba dibawahnya ada sesosok gadis yang nampak menyeramkan berjalan merangkak menuju Sinta dan Ambar. Hal itu sontak membuat Sinta berteriak histeris dan membuat Ambar terbangun.
"Ada apa Sinta? Lo kenapa?" tanya Ambar kepada Sinta
"Gue gak betah disini, sumpah!" Jawab Sinta
"Iya memang ada apa?" lanjut tanya Ambar kepada Sinta
"Gue lihat gadis dengan wajah seram, baju putih dan rambut acak-acakan dekat boneka itu" terus cerita Sinta
"Udah ah, itu hanya halusinasi Lo aja ah" jawab Ambar dengan nada santai sambil kembali tidur
Keesokan harinya setelah berbagai kegiatan mereka lakukan bersama masyarakat sekitar, mereka kembali kerumah untuk beristirahat. Mereka kembali menyusun agenda kegiatan selanjutnya dan sebagian lagi membuat rangkaian laporan kegiatan. Saat telah selesai mereka melanjutkan dengan perbincangan seputar kegiatan. Tapi Sinta dengan kejadian aneh semalam bercerita kepada Bayu dan Rian.
"Semalem gue mengalami kejadian aneh" cerita Sinta
"Dirumah ini sepertinya ada yang aneh, gue mulai merasa gak betah" terus cerita Sinta
"Udah deh jangan mulai lagi!" sahut Ambar
"Iya, mana ada hantu didesa ramai begini, lagipula hantu pasti takut sama manusia" sahut Bayu dengan nada sedikit sombong
"Yakin Lo berani sama setan ?" tanya Rian kepada Bayu
Namun semua terdiam tidak ada sepatah katapun terucap. Karena tiba-tiba ada angin kencang dan hujan mulai turun dengan sangat deras. Rian langsung saja lari kekamar tidur, Sinta dan Ambar pun bergegas masuk kamar, sementara Bayu tetap berada diruang tamu sendiri sambil ngemil.
Tiba-tiba saja jendela rumah terbuka, angin kencang masuk kedalam rumah, Bayu dengan sedikit rasa takut dan was-was menutup pintu.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !" teriak Bayu
Rian, Sinta dan Ambar kaget dan terdiam karena tiba-tiba suara Bayu tidak terdengar lagi. Mereka keluar memanggil-manggil Bayu, dan naas sekali ternyata mereka melihat Bayu terkabar bersimbah darah dengan sebuah besi menancap dilehernya.
"Aaaaaaaa Bayu kenapa?" Teriak Sinta sambil memeluk Ambar dan Rian pun terkulai lemas melihat keadaan Bayu. Sementara Ambar melihat bayangan seorang gadis membawa boneka yang Ambar temukan.
"Darrrrrrr !" tiba-tiba pintu terbuka dan ada sesosok manusia yang tubuhnya tertutup kain hitam dengan penutup wajah. Sosok itu membawa senjata tajam berupa pedang. Melihat hal itu Sinta, Ambar dan Rian berlari. Namun hal buruk terjadi kepada Rian karena Ia terjatuh dan sosok bersenjatakan pedang itu menghempaskan pedangnya tepat dileher Rian.
Sementara Sinta dan Ambar lari keluar rumah dalam keadaan hujan deras. Sinta dan Ambar akhirnya terpisah dan Ambar yang menjadi sasaran dari sosok bersenjata itu dan terus mengejar Ambar, sampai pada akhirnya Sinta berlari dan terjatuh tepat dibawah pohon dimana Ia menemukan boneka dan melihat sosok gadis muda itu.
Dengan penuh rasa panik Ambar melihat sosok bayangan gadis itu, sementara sosok yang membawa pedang itu terus mendekati Ambar. Saat sosok bersenjata itu hendak menghujamkan pedangnya, seketika itu Ambar melihat potongan bambu yang runcing dan mengarahkan bambu itu tepat diperut sosok bersenjata yang telah membunuh kedua rekannya itu.
Sinta yang ikut selamat dari ancaman itupun berlari menghampiri Ambar dan mengajak Ambar mencari pertolongan. Dan pada akhirnya mereka mendapat pertolongan dari warga yang berduyun-duyun menyambangi tempat kejadian itu.
"Mbak, kami minta maaf atas kejadian ini, karena memang ini diluar sepengetahuan kami" ucap Pak Lurah kepada Ambar dan Sinta
"Sebenarnya kejadian ini pernah terjadi 6 bulan yang lalu, sesosok lelaki berjubah dan bersenjata tajam itulah pelakunya. Konon lelaki itu mengalami gangguan mental dan senang terhadap hal-hal mistis" lanjut tutur Pak Lurah
"Lalu apa hubungannya dengan boneka dan sosok gadis itu?" tanya Ambar kepada Pak Lurah
"Boneka dan Sosok gadis itu adalah Riri dan bonekanya yang sebenarnya memberikan tanda adanya bahaya, itu sebab boneka itu diberi nama Shi yang artinya misteri, bang Mamat pernah berpesan agar mengabaikan kalau bertemu boneka itu, karena jika diambil maka suatu hal buruk akan terjadi" sahut bang Mamat meneruskan memberikan penjelasan kepada Sinta dan Ambar
Dan pada akhirnya semua berlalu, Rian dan Bayu menjadi korban dari kekejaman sosok lelaki yang misterius dan dianggap sudah tidak ada lagi mengingat kejadian itu terjadi 6 bulan lalu. Namun dengan kejadian ini menjadikan cerita dari kekejaman sosok lelaki dan misteri Riri dan Shi menjadi berakhir. Sinta dan Ambar pun kembali kedaerah asalnya. Dan desa itu kini menjadi aman dan tentram.
<< Sekian >>
Pengarang : Slamet Supriadi 27 Februari 2015
Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
BalasHapusBonus Deposit Member Baru 100.000
Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis
ERTIGA POKER
ERTIGA
POKER ONLINE INDONESIA
POKER ONLINE TERPERCAYA
BANDAR POKER
BANDAR POKER ONLINE
BANDAR POKER TERBESAR
SITUS POKER ONLINE
POKER ONLINE
ceritahiburandewasa
MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT